Rabu, 17 Mei 2017

'Si Pincang' Amr bin Jamuh


Alkisah Amr bin Jamuh 'si pincang' di masa tuanya ingin ikut bergabung dengan pasukan uhud. Anak-anaknya mencegahnya dan mengadu pada Rasulullah. Rasulullah berkata, "Allah memberi udzur bagi orang cacat untuk tetap tinggal di rumahnya."

Amr bin Jamuh dipenuhi kerinduan untuk mati syahid, mati di medan peperangan. Ia pun langsung menghadap ke Rasulullah. "Wahai Nabi, apakah aku diberi udzur karena aku pincang?! Demi Allah, aku berharap akan menginjak surga dengan kakiku yang pincang ini!!" Melihat semangatnya yang berkobar-kobar dan kesungguhan niatnya maka Nabi pun memberi restu padanya.

Amr bersama istri anak berangkat ke gunung uhud. Sang istri sepanjang perang senantiasa berada di dekat Rasulullah dan menyambut panah-panah yang ditujukan kepada beliau dengan tangan dan bahunya. Hingga Nabi pun selamat.

Namun lain keadaannya dengan Amr dan putranya, mereka gugur sebagai syuhada. Dengan tenangnya, sang istri meletakkan jenazah suami dan anaknya ke atas unta hendak dikubur di Madinah.

Memasuki batas kota madinah, masyarakat mendatangi sang istri dan bertanya, "Benarkah Rasulullah terbunuh?" Sang istri menjawab, "Alhamdulillah Rasulullah baik-baik saja. Dan semua dalam keadaan baik." Terdengar bisikan dari masyarakat sekitar, "Subhanallah, suami dan anaknya terbunuh namun ia bisa berkata seperti itu?!"

Tiba-tiba keanehan terjadi. Unta tersebut tiap kali dipaksa memasuki kota Madinah, langsung duduk. Namun jika diseret ke arah uhud, ia pun berjalan. Sang istri pun bingung karena ia ingin mengubur suami anak di kota tempat tinggal mereka. Setelah merasa putus asa, sang istri mengadukan peristiwa ini kepada Nabi Muhammad SAW.

"Apakah Amr bin Jamuh mengucapkan suatu doa ketika berangkat perang?" tanya Nabi.
"Benar wahai Nabi. Ia berdoa: Ya Allah, jangan Kau kembalikan aku ke Madinah dalam keadaan hidup. Ya Allah, jangan Kau kembalikan aku ke rumahku lagi, sesungguhnya aku meminta syahid di jalan-Mu."
Nabi pun menjawab, "Itulah sebabnya, kesungguhan niat dan doa Amr menjadi penyebab bahkan jenazahnya pun tak mau memasuki Madinah."
إن لله رجالا لو أقسم على الله لأبره
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya di sisi Allah terdapat hamba-hamba yang jika mereka mengucap suatu permintaan niscaya akan dikabulkan."

(Dikutip dari ceramah Habib Ali Aljufri)